Salim menjadi salah satu tokoh yang merumuskan pendirian Partai Keadilan sebagai partai politik. Ketika partai itu dideklarasikan di Masjid Al Azhar, Jakarta, 10 Agustus 1998, Salim menjadi ketua dewan syariah pusat. Harapan baru sekitar satu juta kader PKS dibebankan ke pundak doktor lulusan Universitas Madinah itu. Dengan kepemimpinan baru, mereka menginginkan partai ini kembali menjadi partai bersih yang punya imunitas terhadap korupsi.
Tertangkapnya Luthfi Hasan Ishaaq pada 2013 oleh KPK, menghancurkan citra partai yang dikenal antikorupsi itu. Belum lama ini, Gubernur Sumatra Utara Gatot Pujo Nugroho yang diusung PKS pun menjadi tersangka kasus rasuah. Tak sedikit kader bahkan pendiri berpindah haluan. Beberapa mendirikan Forum Kader Peduli (FKP) sebagai respons kekecewaan terhadap para elite partai yang mulai genit terhadap kekuasaan.
Sebagai evaluasi, Salim pun mengaku akan berkonsolidasi internal dalam 100 hari awal kepemimpinannya. Kepada Republika, Kamis (13/8), Salim pun mengungkapkan akan memperkuat kaderisasi dan membawa partai lebih aktif untuk mewujudkan perdamaian di Timur Tengah. Mantan menteri sosial ini pun mengaku akan mengembalikan citra PKS sebagai partai bersih, peduli, dan profesional. Berikut kutipan wawancaranya.
Bisa diceritakan kembali ketika pemilihan Anda sebagai ketua majelis syura?
Musyawarah itu sebagai sarana demokrasi di kita luar biasa. Yang ingin digarisbawahi adalah pergantian kepemimpinan mulai ketua majelis syura, presiden partai, semua sangat smooth. Yang luar biasanya adalah tidak terjadinya sesuatu yang terjadi seperti di partai-partai lain dan ormas lain. Membuktikan kedewasaan kader-kader PKS dalam membangun dan meraih masa depan partai untuk kejayaannya. Semua legawa dan merasa puas.
Waktu dipilih hanya ada tiga kandidat?
Dalam tatib PKS, kalau terjadi sekian banyak calon, diupayakan musyawarah mufakat. Kalau tak terjadi maka voting. Kenyataannya terjadi dan mampu kita menyelesaikannya dengan musyawarah mufakat. Alhamdulillah karena memang yang memiliki suara terbanyak Ustaz Hilmi (Hilmi Aminuddin), Hidayat (Hidayat Nur Wahid), dan saya sendiri.
Hilmi Aminuddin suara terbanyak?
Calonnya banyak. Masing-masing menyebutkan tiga nama untuk masuk dalam tiga besar. Tapi, bukan voting. Diambil tiga nama dari seluruh nama yang ada untuk masuk tiga besar. Mereka layak untuk maju sebagai ketua majelis syura. Setelah itu, kita kumpul karena diputuskan Majelis Syura kita bertiga ini musyawarah siapa ketua dan siapa wakilnya.
Penunjukan Shohibul Iman sebagai presiden partai?
Kita mengusulkan untuk dibahas di majelis syura sendiri, untuk dibahas seperti presiden partai, majelis pertimbangan pusat, dan dewan syariah pusat. Kemudian, anggota-anggota yang lain sekjen dan bendahara.
Kalau aturan dan AD/ART, kita diusulkan untuk dibahas di majelis syura. Dibahas, kemudian ditetapkan untuk disetujui. Pasti kita juga melihat dari semua sisi. Pengalamannya bagaimana menjadi wakil ketua DPR. Kemudian, banyak jabatan cukup sukses. Kemudian, juga mempertimbangkan tampaknya dua kekuatan dari Timur Tengah. Saya sendiri kan mantan pendidikan di Madinah University. Kalau Shohibul Iman itu dari Jepang PhD-nya. Ini membuktikan kita ingin keberagaman dan tidak hanya dari Timur Tengah.
Ada anggapan terpilihnya Anda dan Shohibul Iman untuk mengakomodasi faksi keadilan dan sejahtera?
Sebenarnya yang membesar-besarkan kubu keadilan dan sejahtera dari luar, bukan kita. Kita sendiri adalah Partai Keadilan dan Sejahtera. Bukan terus kita membuat-buat kubu. Mungkin beberapa media membesar-besarkan.
Anda berjanji akan membawa PKS melaju di jalan tol?
Jadi, wartawan itu menanyakan apakah akan langsung melaju, saya katakan musyawarah kita di sini di pinggir jalan tol itu satu isyarat kita ingin melaju. Tapi, melaju tanpa melanggar aturan. Mengapa? Karena, memang kalau kita bisa berjalan dengan kecepatan 50 km atau 70 km, mengapa harus santai-santai?
Permasalahan bangsa ini kan sangat kompleks. Dengan jumlah penduduk yang signifikan, kita belum hadir untuk memberi peran di dunia internasional. Salah satu tujuan berdirinya NKRI untuk berkontribusi perdamaian dunia. Ini yang diinginkan pendiri bangsa kita.
Jadi, PKS akan lebih aktif untuk politik luar negeri?
Masing-masing sesuai porsi. Pasti PKS ingin untuk menyiapkan kader-kader ke depannya bukan hanya nasional, melainkan juga internasional. Kita punya populasi nomor empat terbesar di dunia. Di Timur Tengah, tidak semua masalah itu diselesaikan dengan peperangan. Bisa diselesaikan tanpa pertumpahan darah. Dan, kalau terjadi perang, pasti yang menjadi korban wanita dan anak-anak.
Bagaimana dengan pembenahan kaderisasi?
Pada dasarnya, PKS itu kan partai dakwah. Pastilah pemimpin-pemimpin PKS sebelumnya memiliki untuk memunculkan sekian banyak success story. Sekarang bukan meninggalkan semua itu, terus membuat sesuatu yang baru. Kita melanjutkan pemimpin-pemimpin PKS sebelumnya. Kita memberi keterikatan yang kuat PKS dan dakwah sendiri.
Politik perhatian serius. Kaderisasi tak kalah penting. Yang pasti, tanggung jawab kita semakin berat. Tanpa ada sumber daya manusia yang mumpuni, kita tidak mampu memberikan terbaik dari bangsa ini. Kita tidak ingin pemimpin-pemimpin muncul. Dakwah sebagai panglimanya. Bukan politik. Mengapa karena tanpa kekuatan dan fondasi yang bagus, muncullah politikus-politikus yang hanya merugikan masyarakat?
Maksudnya PKS akan menutup peluang nonkader untuk menjadi wakil rakyat?
Jadi, pada dasarnya, kalau seseorang mendirikan partai, harus mendirikan kader. Kalau tidak, yang muncul adalah partai jalanan. Parpol itu harus memberi persiapan sistem kaderisasi yang bagus. Kita menginginkan semua parpol menyiapkan kader-kader mampu untuk memimpin negeri ini.
Fenomena perpindahan kader ke manhaj lain?
Kita tidak bisa menafikan ada simpatisan atau kader yang merasa tidak nyaman. Pemberitaan media itu luar biasa yang terjadi terhadap kader-kader PKS yang mendapat ujian. Kita juga tak ingin mengatakan kita adalah kumpulan malaikat. Karena, jabatan itu ujian berat legislatif dan eksekutif. Sehingga, kalau terjadi mengundurkan diri dan seterusnya, sudah kita buat. Kemungkinan yang terjadi, kader berpindah, saya tak mengatakan. Ke depan, kita ingin meyakinkan bahwa kita tetap dalam visi misi kita tidak akan berubah jadi bersih, peduli, dan profesional.
Fokus Anda 100 hari pertama bekerja?
Ada yang pindah ke sana-sini, mungkin 100 hari mereka itu rujuk semuanya. Yang kita inginkan, jumlah kader makin hari semakin bertambah. Terakhir, sekitar satu juta. Tapi, bahwa saya yakin dari ke hari jumlahnya bertambah terus, tidak berkurang. Saya yakin ke depan pun jumlah kursi yang didapatkan bertambah.
Persiapan munas bagaimana?
Kita sekarang mempersiapkan renstra untuk munas. Rencana strategis itu merupakan titik awal kita. Munas sebulan ke depan. Kita putuskan renstra berikutnya mukernas. Setelah itu action. Tidak menunggu kalau dalam pemberitaan 100 hari insya Allah kita melakukan munas. Mudah-mudahan September, awal pertengahan atau akhir. Jadi, saat pilkada, tidak akan terganggu karena banyak kader PKS yang juga mencalonkan diri.
Bagaimana mencegah terulangnya kasus LHI?
Sikap PKS jelas kalau seseorang itu tersangka atau inkracht itu harus mundur. LHI tidak menunggu sampai inkracht, tapi mundur. Itu bukti kader PKS siap maju dan siap mundur. Tapi, sebagai catatan, sangat tidak fair kalau ada yang tersangka, yang dihukum semuanya PKS. Kita lihat partai-partai lain itu juga banyak.
Saya bukannya hendak membela diri, tapi kita harus objektif. Namun, saya paham karena masyarakat karena cintanya kepada PKS diharap tidak ada yang salah. Itu sesuatu yang luar biasa.
Sebagai manusia yang perlu untuk didoakan semoga berhasil dalam membawa partai ini seperti yang diinginkan dan diidamkan. Saya sebagai MS (majelis syura), presiden, dan seluruh pimpinan yang memang diberikan amanah dalam berkhidmat pada 2015-2020. Simpatisan, kader saya selalu menantikan doanya.
Bagaimana Anda memandang KPK?
Kita lihat luar biasa dan banyak prestasi yang menjadi kebanggaan kita semua. Cuma perlu dari waktu ke waktu disiapkan. Jangan sampai tersangka di praperadilan kalah juga. Ini kan khawatir. Kepercayaan terhadap lembaga-lembaga ini jadi menurun. Bukan hanya KPK, melainkan juga kepolisian kejaksaan. Integritas itu dijaga dan dipertahankan.
Ada petinggi PKS yang ingin membubarkan KPK?
Saya yakin itu perlu diluruskan. Apa itu sikap PKS. Tidak pernah kita mengatakan hal yang demikian. Tidak ada KPK harus dihilangkan atau bahkan dari kader pun tidak yakin juga. Mungkin terjadi pelintiran di media atau salah dalam memahami dan seterusnya. Saya tidak yakin ada kader yang mengungkapkan seperti itu. Bersih, peduli, profesional.
Pesan Anda untuk kader dan simpatisan?
Pesan saya sederhana bahwa kemenangan itu tidak mungkin diraih kecuali kita memperkokoh saf kita sendiri sebagai kader PKS. Barisan harus diperkuat. Kalau tanpa itu, sulit kita ke depan untuk berbuat.
Kita inginkan partai ini miliki seluruh kader dan milik bangsa ini. Milik simpatisan milik semuanya. Kita tidak ingin ada yang melihat bahwa ini dimiliki kita sendiri.
Buktinya, ketika kita mendapatkan pos ke pemerintahan, kita adalah milik bangsa. Kalau sudah mendapatkan pos, bukan milik partai. Sekian banyak kelompok dan suku di negara ini. Sehingga, harus berlaku adil. Karena itu, harus bekerja dengan ikhlas, ithghan, ketaatan kepada Allah, dan rasulnya harus selalu dijaga. Dengan ini, kita akan melihat keajaiban dalam langkah-langkah kita.
Dua tiga tahun sampai dua tiga kali lipat. Fondasi itu kita lakukan. Sejarah itu sudah membuktikan. Banyak cerita ketika umat lebih mendekatkan dengan Allah begitu mudah. Allah akan memberkati dan melipatgandakan yang kita lakukan. n ed: andri saubani
Sumber : http://www.republika.co.id
Amin ya mujibassaailiin....
ReplyDelete