Fahira Idris menyatakan, kader perempuan PKS merupakan model perempuan paripurna. Sebagai muslimah, perjuangan yang dilakukan tidak hanya kepentingan duniawi tetapi juga yang paling penting dilandasi tujuan akhirat.
“Saya ini meskipun sekarang sudah jadi anggota dewan tapi tetap bergerak sesuai izin suami, orang tua, dan keluarga. Saya yakin juga perempuan-perempuan PKS juga demikian, melangkah dengan pertimbangan keluarga. Dan menurut saya perjuangan di parlemen itu tidak menyalahi prinsip tersebut. Kalau yang ditakuti perempuan jadi leader, saya malah melihat anggota dewan itu bukan leader, tetapi wakil rakyat,” ujar perempuan yang akrab disapa Uni Fahira ini.
Pentingnya perempuan masuk parlemen, lanjut Fahira, disebabkan salah satu tugas anggota dewan sebagai pembuat kebijakan. Kebijakan yang dibuat di parlemen banyak berkaitan dengan kemaslahatan hidup masyarakat. Fahira mengatakan seringkali perempuan dinilai lebih memiliki ‘rasa’ dibandingkan kaum laki-laki.
“Disini saya merasakan setiap hari utak-atik undang-undang (UU). Kalau saya melihat suatu UU yang merancang laki-laki, kurang memahami betul kebutuhan perempuan. Sehingga UU pun banyak yang belum mengakomodasi kebutuhan perempuan. Bukan berarti laki-laki tidak mempertimbangkan perempuan, namun kalau ada kontribusi dari kaum perempuan, jiwanya itu berbeda,” jelas Senat yang dikenal dengan latar belakang aktivis dan pengusaha sukses tersebut.
Di dalam keanggotan DPD RI, Fahira memperoleh amanah di Komite III yang berkaitan dengan 13 bidang. Salah satu bidang yang menjadi fokus perjuangan Uni Fahira dan berhubungan dengan Bidpuan PKS ialah pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Peraih The Most Inspiring Tweeter ”The 10 Top Blog 2010” itu sepakat dengan isu yang diangkat Bidpuan PKS mengenai penguatan ketahanan keluarga.
“Di luar itu banyak juga kaum perempuan yang berpandangan liberal. Mereka yang sukses di karier namun sayang keluarganya terpisah atau jadi berantakan. Saya sepakat ketahanan keluarga adalah masalah krusial untuk bangsa. Suatu masalah muncul, umumnya karena ketahanan keluarga yang kurang kokoh. Saya senang apabila Bidpuan PKS juga fokus dalam program-program pro keluarga, perempuan, dan anak seperti itu. Mari, kita kolaborasi dan bersinergi!” kata Fahira yang tak lain puteri pengusaha dan politisi, Fahmi Idris.
Tidak hanya ajakan berkolaborasi, Fahira juga mengemukakan harapan dan memberi masukan kepada partai dakwah ini. PKS, menurutnya, harus terus menambah program yang menyentuh masyarakat. "Pasukan mudanya pun diperbanyak, rangkul mahasiswa, pelajar, dan kelompok remaja lainnya. Mereka itu benar-benar aset yang dapat mengangkat perolehan suara untuk PKS,” pungkasnya.
Kunjungan ini merupakan salah satu agenda Bidpuan DPP PKS, dalam rangka menyambut Hari Ibu pada 22 Desember 2014 mendatang. Kegiatan dilakukan selama tanggal 1-22 Desember 2014 dengan mengunjungi para tokoh perempuan nasional. Selain mempererat tali persaudaraan, kegiatan ini juga merupakan sarana mengetahui persepsi serta menghimpun masukan kaum perempuan terhadap PKS. Sehingga, PKS dapat terus berbenah dan menjadi partai pilihan perempuan Indonesia.
Sumber : http://pks.or.id
0 comments:
Post a Comment