Friday, 6 June 2014
"Strategi Ken Arok, Babinsa Sebagai Umpannya" by @ragilnugroho1
Oleh Ragil Nugroho
***
Operasi senyap dengan umpan Babinsa. Ini strategi Ken Arok yang jitu n halus.
Operasi Ken Arok garis keras biasanya lewat bakar bakaran, adu domba antar suku n agama. Yang relatif halus lewat umpan Babinsa ini.
Setelah operasi garis keras Ken Arok di jogja n jakarta, gak begitu berhasil, operasi model Babinsa dipakai.
Tentu yang tertuduh kubu Prabowo krn Babinsa mengarahkan u memilih Prabowo. Tp apakah pelakunya kubu Bowo?
Disinilah perang intelejen dimulai. Setelah Pak Beye marah2 krn ada perwira aktif mendukung satu kubu, maka operasi Babinsa dilakukan
Tujuannya u mementahkan tuduhan Pak Beye yg mengarah ke kubu Jokowi. Maka Babinsa digerakkan u seolah2 mendukung Prabowo.
KASAD yg #kabarburung nya mau dijadikan panglima kena hantam krn Babinsa berada dlm koordinasinya. Sehingga "tertangkap" KASAD yg tak netral
Sekarang yg berhadap2an bukan intelejen kubu Bowo n Joko saja, Pak Beye juga dipancing karena dialah Pangti. Para Jendral aktifpun diadu
Tapi gak usah serius2, walaupun operasi Ken Arok dg bidak Babinsa ini sedang digoreng Kompas, tp masih bisa diatasi
Semua ini seperti kita main di papan catur, mana yang diumpankan untuk mejebak lawan, mana yg disimpan dulu.
Tentu tujuannya untuk memenangkan pertarungan. Agar raja lawan skak mat. Tak berkutik
Kebetulan intelejen di kubu Bowo rata2 kelas 2, kelas 1 di kubu Joko. Sehingga dlm permainan di papan catur agak keteteran.
Nanti endingnya kalau kalah: Pemilu gak adil, tentara gak netral, babinsa bermain, dsb. Klu menang ya diem saja
Ini kan tandanya sederhana: orang bawa HT, ngaku babinsa, kemudian suruh milih capres A. Siapa saja bisa dipacak I seperti itu
Operasinya paling baru tak lebih dari 20 rumah, bisa langsung jadi isu nasional: Babinsa mengarahkan memilih capres A
Operasi darat dan udara (media -ed) berjalan bersamaan sehingga diharapkan menimbulkan gelombang yg besar
Tradisi Jawa juga mengenal kisah tentang Joko #Tinggkir, anak Kebo Kenongo.
Joko #Tinggkir masih trah Majapahit, ia ingin masuk ke Kerajaan Demak. Sebagai orang yang tak dikenal, maka dia harus menyusun siasat
Dia bersama pengikutnya membuat siasat: seekor Banteng disumpal dengan tanah merah yg telah diberi mantra. #Tinggkir
Banteng itu kemudian mengamuk n dilepas di alun alun Kota Demak. Seisi alun2 diporak porandakan oleh si Banteng #Tinggkir
Prajurit sampai Perwira sudah dikerahkan u menangkap Banteng yang ngamuk hidup atau mati. Tak ada yang berhasil #Tinggkir
Seisi kota Demak pun heboh. Para perempuan lari tunggang langgang sampai membuang anak di gendonganx, laki2 lari sampai lupa memakai sarung
Akhirnya diadakan sayembara: barang siapa mampu menjinakkan si Banteng, klu laki2 akan diangkat menantu, klu perempuan jd saudara Sultan
Gegedug, para jawara, pendekaraa, dr seluruh Demak mengikuti sayembara itu. Tak ada yg bisa mengalahkan si Banteng #Tinggkir
Sampai akhirnya Joko #Tinggkir, sebagaimana polisi India, muncul paling akhir. Ia yg tau kelemahan si Banteng beraksi
Terlebih dahulu Joko #Tinggkir melepas tanah merah yg ada di telinga Banteng gila itu. Setelah di lepas, Banteng jd loyo
Dengan sekali pukul, Joko #Tinggkir bisa memecahkan kepala si Banteng.Joko memenangkan sayembara n menikah dg putri Sultan
Singkat kisah, dengan jasa Banteng, Joko #Tinggkir akhirnya menjadi Sultan Pajang
Taktik Joko #Tinggkir yang menciptkan kekacaun lewat Banteng tadi, sering dipakai dlm dunia intelejen
Setelah kekacaun meluas, maka dipadamkan sendiri n si pemadam akan mendapatkan nama baik #Tinggkir
Taktik ala Joko #Tinggkir akan banyak kita dapatkan dalam Pilpres nantinya. Operasi senyap ala Jawa u menggapai kekuasaan
Umpan Joko #Tinggkir tak harus Banteng, bisa jg posko yg terbakar, adu domba, operasi Babinsa, dsb. Tujuannya menciptakan kegaduhan
Tinggal umpan mana yang bisa heboh kemudian digoreng untuk mencapai tujuan. #Tinggkir
Operasi senyap ala Joko #Tinggkir masih efektif digunakan hingga saat ini, apalagi dalam suasana Pilpres satu putaran.
*sumber: https://twitter.com/ragilnugroho1
(http://chirpstory.com/li/211158)
*pkspiyungan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment