SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Thursday, 26 June 2014

Aktivis Mahasiswa Massifkan Gerakan Pemenangan Prabowo-Hatta


Hari ini (Kamis/ 26 Juni 2014), puluhan aktivis mahasiswa alumni KAMMI dari berbagai lintas generasi telah selesai merampungkan rapat konsolidasi guna mengevaluasi situasi nasional terkini, termasuk hasil survey Pilpres, sekaligus merampungkan beberapa program yang akan menjadi salah satu tulang punggung pemenangan Prabowo-Hatta. Para alumni petinggi KAMMI tersebut telah membuat tim kecil untuk melakukan pembagian kerja pada seluruh alumni KAMMI dari seluruh Indonesia.

Para alumni KAMMI memang sedari awal lebih condong untuk memberikan dukungan dan berjuang secara total bersama Prabowo-Hatta. Disamping karena ikatan sejarah dimana mereka secara pribadi-pribadi telah berkomunikasi secara intens dengan Prabowo dan Hatta sejak awal pasca Reformasi untuk membicarakan Indonesia masa depan pada saat itu, kohesifitas itu juga terbangun karena mereka merasa se-visi dengan Prabowo yang menyuarakan "lawan neo-kolonialisme dan neo-liberalisme", para alumni KAMMI ini juga melihat bahwa visi KAMMI tentang Indonesia yang madani, mandiri dan berdaulat ini juga telah menjadi garis utama perjuangan Prabowo-Hatta.

Bambang Prayitno, mantan Ketua PP KAMMI Teritorial Kalimantan, salah satu inisiator dan humas pertemuan, mengatakan  bahwa mantan-mantan petinggi KAMMI yang berkumpul sejak hari Rabu hingga Kamis ini telah membentuk kepanitiaan kecil yang bertugas untuk; 1. Memassifkan gerakan pemenangan Prabowo-Hatta di seluruh pelosok nusantara, dan; 2. Membuat program advokasi suara Prabowo-Hatta 3. Membagi pola kerja gerakan berdasarkan peta suara dan basis

"Kita akan kumpulkan seluruh perwakilan tiap provinsi di Jakarta dalam pekan ini. Agenda konsolidasi ini diharapkan akan menghasilkan agenda jaringan advokasi pilpres dan relawan pemantau pilpres. Kita sudah berkomunikasi dan mendapatkan hasil menggembirakan bahwa elemen lain yang kami ajak, dari unsur mahasiswa, remaja masjid, aktivis pemuda islam, pemuda aktivis buruh-tani dan pemuda lintas partai ternyata mau bergabung di jaringan ini" sambungnya

Sementara Rahmantoha Budiarto, salah satu dari beberapa mantan Ketua Umum KAMMI Pusat yang hadir, mengatakan, bahwa tidak bisa dipungkiri, KAMMI adalah tulang punggung reformasi yang alumni-alumninya membawa tanggungjawab moral agar Indonesia bangkit menjadi negara besar yang maju ekonominya dan di segani di dunia. "Prabowo selalu mengatakan, kemakmuran adalah kunci kedaulatan dan kehormatan sebuah negara. Ini adalah kalimat visoner raksasa dari seorang pemimpin. Saya merangkumnya dalam dua kata; kedaulatan dan kemandirian. Dan ini luarbiasa sekali. Dimana setelah Soekarno, kita akhirnya mendapati lagi sosok (calon) Presiden yang kata-katanya menjadi suara yang menggema ke telinga rakyat, lalu dengan gagahnya kita bisa menegakkan kepala kita.

"Saya termasuk yang mendorong terus agar Prabowo dan program pemerintahannya nanti menjadi antitesa neo-liberalisme dan neo-kolonialisme, yang diam-diam menjalar di seluruh Nusantara terutama dalam hal pengelolaan ekonomi dan penguasaan SDA. Saya berharap tema besar kemandirian dan kedaulatan tidak hanya menjadi sekedar slogan sesaat, tapi ini harus di breakdown dalam program-program kerakyatan yang lebih menyentuh langsung ke kehidupan rakyat. Ini titik tolak kebangkitan Indonesia Abad 21. Tema besar itu harus menjadi semangat kita, anak-anak muda Indonesia. Makanya jaringan gerakan ini kami namai Gerakan Muda Indonesia Bangkit" tambahnya

"Adapun bentuk massifikasi gerakan yang akan dilakukan dengan cepat oleh jaringan kami, salah satunya dengan membuat diskusi di 40 kampus terkemuka di Indonesia. Dengan menghadirkan Ketua BEM, tokoh kampus, tokoh gerakan lokal dan unsur pimpinan pusat jaringan yang akan mengambil tema  "Quo Vadis Kedaulatan dan Kemandirian Indonesia". Ini jadi tema besar kita yang kita harapkan bisa menjadi pemantik kesadaran kolektif kaum intelektual dan rakyat akan pentingnya memilih yang benar pada Pilpres kali ini. Program lainnya masih banyak, tapi tentunya itu akan dibicarakan pada saat konsolidasi akhir. Karena kita memang akan melihat kebutuhan program terkait peta suara terakhir di wilayah tersebut," pungkasnya.

*http://www.pkspiyungan.org/2014/06/aktivis-mahasiswa-massifkan-gerakan.html

Konspirasi Jurnalis Asing Tak Akan Mampu Gembosi Prabowo


Jakarta - Jurnalis perang Amerika Allan Nairn dinilai tidak mampu menggembosi suara Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) nomor urut 1.

Hal itu dikatakan Dewan Penasehat tim pemenangan Prabowo-Hatta, Suhardi, di Bandara Adi Sumarno, Jateng, Kamis (26/6/2014).

Menurut Suhardi, elektabilitas Prabowo tidak mungkin dipengaruhi isu atau kabar yang kebenarannya tidak bisa dipastikan.

"Saya kira tidak semudah itu (gembosi elektabilitas Prabowo), tidak mungkin Pak Prabowo terpengaruh dengan isu-isu seperti itu," kata Suhardi.

Pernyataan Suhardi ini menanggapi tulisan Allan Nairn seorang jurnalis perang asal Amerika yang terkenal memiliki hubungan yang tidak baik dengan TNI. Ia tercatat tujuh kali pernah masuk ke Indonesia secara ilegal pada tahun 2010.

Dalam tulisannya, Alan mengatakan Prabowo pernah membuat pernyataan yang melecehkan Presiden RI ke 4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

"Kita tidak hanya melihat jurnalis asing saja, tapi banyak juga jurnalis yang melihat positif Pak Prabowo," tegas Suhardi. [rok/inilah]

Disalip Prabowo, Pengamat: Masyarakat Cepat Bosan kepada Jokowi


Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ziyad Alfalahi, menilai pencitraan yang dilakukan capres Jokowi berlebihan.

Hal ini rupanya membuat masyarakat jenuh dan bosan sehingga membuah elektabiltas Jokowi mentok bahkan menurun.

"Dalam ilmu komunkasi, kesalahannya itu bermula dari kesalahan marketing. Pencitraan yang dilakukan Jokowi itu terlalu berlebihan, lama-lama masyarakat bosan," kata Ziyad, Rabu (25/06).

Hal ini, lanjutnya, tentu mempengaruhi para swing voters yang selama ini tidak begitu peduli dengan pilpres. Swing voters berada di kalangan kelas menengah, dimana mereka itu merupakan kalangan yang terdidik.

Sementara itu, merunut kebelakang Jokowi tidak bisa menunjukan kapasitas dan kualitasnya dalam debat pilpres. “Dalam debat-debat sebelumnya menunjukkan kualitas Prabowo yang lebih unggul ketimbang Jokowi. Hal tersebut menjadi puncak kebosanan masyarakat terhadap Jokowi," jelasnya.

Jokowi, katanya, harus mampu mengakui ketidakpahamannya. Dengan begitu, blunder - blunder yang selama ini dilakukan Jokowi dalam setiap dapat dapat sedikit teratasi.

Dalam survei terakhir, Institut Survei Indonesia (ISI). Di dalam survei yang dilakukan pada 15-21 Juni 2014, tingkat elektabilitas Prabowo mencapai angka 51,18 persen, sementara Jokowi 48,82 persen. Hasil survei tersebut menunjukkan kualitas Prabowo dalam debat mempengaruhi pilihan pemilih.

Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia yang dilakukan sejak 1 sampai 9 Juni 2014 menunjukkan elektabilitas Jokowi tidak mengalami perkembangan dan hampir disalip oleh lawannya yakni Prabowo Subianto.

Kubu Jokowi dianggap belum membuat gebrakan atau isu-isu baru selain 'blusukan' yang bisa membuat elektabilitas Jokowi meroket. [rok/inilah]

9 Unsur NU Deklarasi Jihad Mendukung Prabowo-Hatta


Sembilan unsur Nahdliyin mendeklarasikan jihad politik untuk mendukung pasangan capres-cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, di Galuhmas, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (25/6/2014).

Sembilan unsur tersebut di antaranya adalah Ikatan Putra Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Muslimat NU, Ikatan Sarjana NU, Gerakan Pemuda (GP) Ansor, serta Pagar NU dan Bangsa (Pagar Nusa).

Massa yang datang tidak hanya perwakilan dari Karawang, melainkan juga Bekasi, Purwakarta, dan Subang.

Ketua Dewan Pembina PCNU Kabupaten Karawang, Hasan Nuri Hidayatulloh, menjelaskan, Prabowo-Hatta merupakan pasangan yang berkarakteristik tegas.

Menurut dia, bangsa ini membutuhkan pemimpin yang tegas dan perani dalam mengambil keputusan dengan segala risikonya. Prabowo sudah teruji dalam hal tersebut.

Ia menambahkan, para kiai NU sudah saatnya menunjukkan dukungan politik dalam pilpres tahun ini. Menurut dia, memberikan dukungan dalam pilpres merupakan bentuk investasi politik. Sangat keliru jika Islam tidak boleh dicampuradukkan dengan politik.

Di tempat yang sama, anggota Komisi IX DPR dari Partai Demokrat, Mayjen TNI (Purn) Yahya Sacawirya, mengatakan, ketegasan seorang pemimpin sangat diperlukan untuk menanggulangi konflik internal maupun dengan negara lain.

Melihat tantangan itu, ia menilai hanya Prabowo capres yang mampu menghadapinya. Ia pun mengajak warga memilih pasangan capres-cawapres nomor urut 1 itu.

Sementara itu, Darmizal, perwakilan dari Djoko Santoso Center menyambut baik dukungan dari kalangan Nahdliyin serta 10 Aswaja NU. Ia yakin dukungan dari kalangan NU akan mendongkrak perolehan suara Prabowo-Hatta. (okezone)

*http://pemilu.okezone.com/read/2014/06/25/568/1003973/9-unsur-nu-deklarasi-mendukung-prabowo-hatta

Takut Prabowo Menang, Dubes AS Lakukan Intervensi

Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert Blake

JAKARTA - Pernyataan Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert Blake yang meminta pemerintah Indonesia untuk menyelidiki dugaan keterlibatan Prabowo Subianto dalam pelanggaran hak asasi manusia (HAM) pada tahun 1990-an dinilai sebagai sikap intervensi.

"Kami menduga pernyataan Dubes AS ini muncul karena adanya pesanan atau lobi-lobi dari pihak-pihak di Indonesia yang ingin menurunkan elektabilitas Prabowo. Karena, saat ini hasil survei Prabowo-Hatta sudah nomor satu dan melewati pasangan nomor urut 2," ujar Anggota Tim Kampanye Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Andre Rosiade di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Rabu (25/6/2014).

Andre mengatakan pernyataan Dubes AS justru menunjukkan Prabowo Subianto adalah capres yang tegas dan mampu membangun Indonesia, tanpa didikte atau diintervensi Asing.

"Itu bedanya antara Prabowo Subianto dan capres nomor urut 2. Belum apa-apa sudah melakukan sowan dengan para duta besar asing. Prabowo akan membawa Indonesia bangkit menuju Macan Asia," ujarnya.

Dia pun menilai ucapan Dubes AS itu sebagai sikap intervensi terhadap Indonesia.  Padahal, kata dia, Presiden Barack Obama telah menyatakan bisa bekerja sama dengan siapapun yang memenangi pilpres Indonesia.

Sekadar diketahui, Robert Blake kepada Wall Street Journal meminta  pemerintah Indonesia menyelidiki tuduhan keterlibatan calon presiden Prabowo Subianto dalam pelanggaran HAM pada dasawarsa 1990-an.

“Kami tidak memihak calon tertentu. Namun, kami menganggap serius dugaan pelanggaran HAM dan menyerukan pemerintah Indonesia untuk sepenuhnya menyelidiki tuduhan tersebut,”  ujar Blake seperti dikutip Wall Street Journal. (sindonews)

Hidayat: Prabowo Rela Mati Demi NKRI


Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta, Hidayat Nurwahid menyatakan sosok calon Presiden Prabowo Subianto merupakan orang yang rela demi kedaulatan Bangsa Indonesia.

"Sosok rela mati di medan tempur, ini bukan teori," katanya saat kampanye di Lapangan Madugondo, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (26/6/2014).

Dikatakannya, Prabowo berpengalaman di medan tempur saat Timor Timur kemudian berjuang dari serbuan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Hidayat menyatakan kalau pemimpin kita lemah maka pihak luar akan semena-mena terhadap Indonesia.

Sebelumnya, calon presiden Prabowo Subianto menegaskan tidak ada sejengkal pun wilayah Indonesia akan lepas karena kita mencintai Tanah Air. "Tidak setitik jengkal pun (wilayah) Indonesia akan lepas," katanya dalam acara debat capres

Kendati demikian, kata dia, bukan berarti dirinya tidak mau berhubungan dengan negara luar. "Seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak," katanya. (ant//ugo/okezone)

*http://pemilu.okezone.com/read/2014/06/26/568/1004461/hidayat-prabowo-rela-mati-demi-nkri 

Monday, 23 June 2014

Kasus Wimar, PKS Akan Tempuh Jalur Hukum


JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) segera melaporkan Wimar Witoelar ke kepolisian. Kuasa hukum PKS Zainudin Paru mengatakan, pihaknya segera menempuh jalur hukum sebagai tindak lanjut atas penghinaan dan pelecehan yang dilakukan Wimar melalui foto yang di-posting di akun Facebook-nya.

“Sudah ada kesepakatan akan diproses, karena tanpa ada bukti apapun, Wimar telah mencitranegatifkan capres," ujar Zainudin pada RoL, Jum’at (20/6). Dia menyatakan, terdapat tiga pasal yang akan dilaporkan kepada Wimar, yaitu terkait dengan tindak pidana penghinaan, pencemaran nama baik dan penghasutan.

“Ini kan bentuk penghasutan terhadap masyarakat awam yang kalau dibiarkan akan menimbulkan efek yang luar biasa," katanya. Zainudin menyayangkan tindakan tersebut.

Menurut dia, pemilihan presiden adalah upaya bersama untuk memperoleh pemimpin yang baik yang akan membawa masa depan bangsa menjadi lebih baik. Oleh karena itu, ujarnya, tidak boleh ada cerita yang mencemarkan nama baik salah satu calon presiden.

“Tidak boleh menjadikan pemilu sama dengan perang. Wimar sudah memposisikan itu.” kata Zainudin.

Sebelumnya diberitakan pada Ahad (15/6) kemarin Wimar Witoelar memposting sebuah foto di akun Facebook-nya. Isinya, berupa foto yang memerlihatkan Prabowo Subianto dan elite koalisi Merah Putih yang dipadukan dengan tokoh terorisme.  

Foto yang diduga rekaan tersebut memperlihatkan Prabowo bersama Hatta Rajasa bersama serta elite partai pendukungnya. Seperti Anis Matta, Aburizal Bakrie, Suryadharma Ali hingga Tiffatul Sembiring.

Terdapat juga tokoh Islam garis keras seperti Ketua FPI Habib Rizieq Shihab dan Abubakar Ba'asyir dan tokoh-tokoh teroris seperti Imam Samudera, Mukhlas, dan Osama bin Laden. Selain itu, Wimar juga memberikan komentar terkait foto itu dengan sebutan 'Gallery of Rogues. Kebangkitan Bad Guys' (Galeri Bajingan.. Kebangkitan Orang Jahat).

Sontak, tindakan Wimar itu memunculkan banyak komentar. Mulai dari yang menyatakan dukungan hingga permintaan untuk menghapus foto tersebut. Gerah mendapati berbagai kritik dan serangan dari pengguna Facebook dan Twitter, Wimar pun menutup akunnya. (ROL)

Timses: Sebar Foto Prabowo dan Teroris Itu Cara PKI



Jakarta - Direktur Hukum dan Advokasi tim pemenangan Prabowo-Hatta, Ahmad Yani menilai sikap Wimar Witoelar yang memposting foto di akun Facebook yang memerlihatkan Prabowo Subianto dan elite koalisi Merah Putih serta dipadukan dengan teroris merupakan cara-cara PKI.

"Pola-pola yang dilakukan Wimar Witoelar itu pola-pola cara PKI. Cara-cara orang yang sangat tidak menghargai proses politik yang sedang berjalan. Orang yang mau menang tanpa melalui proses yang disepakati bersama," kata Ahmad Yani di rumah Polonia, Cipinang, Jakarta, Sabtu (21/6/2014).

Dia menekankan, ironisnya gambar itu menunjukan seolah-olah Prabowo itu sosok yang sangat dekat dan sangat familiar dengan terorisme.

"Itu kan cara-cara kotor yang tidak beradab. Menurut saya, sosok Wimar ini kan sosok yang jangan-jangan tidak senang denga suasana kehidupan yang berjalan cukup baik di Indonesia," ujar dia.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menilai sikap Wimar tidak hanya menyudutkan posisinya Prabowo saja. Tapi sikap Wimar menyudutkan sedemikian rupa ormas-ormas Islam.

"Memang, Pak Prabowo nngak ambil pusing. Saya lihat, tapi Wimar ini sangt anti-Islam, kelihatan juga anti TNI dan anti negara kesatuan," sentil dia.

Anggota DPR Komisi III itu menekankan, perbuatan Wimar sudah sedemikian merusak tatanan demokrasi perpolitikan. Tak ayal banyak masyarakat melaporkan kepada mereka. Karena itu dia mendesak kepada kepolisian untuk segera memeriksa, dan memanggil Wimar yang notabene mantan Juru bicara eks Presiden Gus Dur.

"Apalagi ini dimasukkan di sosial media, dan gunakan pasal-pasal Informatika Teknologi dan Elekrtonik (ITE). Pasal ITE ini kan bisa dilakukan penahanan. Karena ini bisa merusak pemilu ini, dia bisa mengadu domba orang, ini bisa membuat masyarakat kita terpecah belah," papar dia.

Yani mengaku belum pernah melihat kontribusi Wimar untuk memajukan bangsa ini, bahkan keringatnya pun belum pernah menetes untuk negeri ini. "Wimar ini kan tidak pernah berkeringat, kita enggak pernah tahu apa yang telah dia berikan untuk republik kita ini," tuturnya.

"Dia diangkat jadi jubir Gus Dur, kita nggak tahu jelas track recordnya. Jangan-jangan orang ini kan sengaja membuat keadaan kita tida stabil," sambung dia.

Bahkan ucapan Wimar seolah-olah paling bersih. Kalau kepolsian tidak melakukan tindakan itu segera, maka ditakutkan ada kelompok-kelompok masyarakat yang tidak terima akan melakukan langkah-langkah sendiri.

Seperti diketahui, belum lama ini Kolumnis media massa Wimar Witoelar memposting sebuah foto di akun Facebooknya. Foto itu memerlihatkan Prabowo Subianto beserta para elite koalisi merah putih. Namun dipadukan dengan orang-orang yang tengah menjalani proses Hukum. Bahkan, terpampang logo partai dan beberapa ormas Islam. Di antaranya adalah Muhammadiyah dan Hizbut Tahrir Indonesia (HIT).

Dalam foto editan itu, memperlihatkan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa serta elite partai pendukungnya. Seperti Anis Matta, Aburizal Bakrie (Ical), Suryadharma Ali (SDA) hingga Tiffatul Sembiring. Ada pula tokoh kelompok Islam seperti Ketua FPI Habib Rizieq Shihab dan Abubakar Ba'asyir.

Ironisnya di bagian atasnya, nampak beberapa pelaku terorisme, seperti terpidana mati kasus bom Bali Imam Samudera dan Amrozi serta pimpinan Alqaidah Osama bin Laden. Sejumlah tokoh terorisme itu mengapit mantan Presiden Soeharto.

Wimar juga memberikan komentar atas foto itu, "Gallery of Rogues.. Kebangkitan Bad Guys", atau Galeri Bajingan. Kebangkitan Orang Jahat. (liputan6)

Prabowo: Negara Tak Terhormat Jika Rakyat Miskin


Jakarta - Capres Prabowo Subianto menjelaskan visi dan misinya mengenai ketahanan nasional, dalam debat Capres putaran ke-3. Prabowo menegaskan, jika masyarakat sejahtera maka ketahanan nasional bisa lebih kuat.

Prabowo membuka penjelasan pandangannya tentang ketahanan nasional dengan berbicara mengenai tujuan bernegara. Menurutnya tujuan bernegara adalah mencari keamanan bersama dan mencari kemakmuran bersama.

"Oleh karena itu politik luar negari adalah cerminan kondisi dalam negeri. Politik dalam negeri tidak berarti jika kondisi dalam negeri lemah. Ini fundamental," ujarnya.

Prabowo juga mengatakan, strategisnya letak negara Indonesia serta kekayaan alam yang dimilikinya, menjadi incaran bagi bangsa lain. Untuk itu sangat penting menjaga kekayaan alam Indonesia agar tidak mengalir keluar negeri.

"Kalau kita amankan kekayaan indonesia, ekonomi kuat, rakyat sejahtera ketahanan kita akan kuat. ketahanan ,keamanan dan keselamatan nasional terletak pada kesejahteraan dan kemakmuran rakyat," tegasnya.

"Tidak mungkin Indonesia menjadi negara merdeka dan terhormat jika rakyat miskin," tegasnya.

Ia pun menambahkan, pandangannya dalam ketahanan nasional bukan berarti bermusuhan dengan negara asing. Namun Prabowo-Hatta hanya ingin kekayaan alam Indonesia dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.

"Seribu kawan terlalu sedikit satu musuh terlalu banyak. kita tidak mau cari musuh. Tapi kami tidak mau sejengkal tanah pun akan lepas," tandasnya.[bay/inilah]

Kampanye Akbar di GBK, Prabowo Kagumi Massa PKS


Jakarta (22/6) – Kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu massa terbanyak yang hadir pada Kampanye Akbar Calon Presiden-Wakil Presiden Prabowo-Hatta. Bendera-bendera PKS menjadi salah satu bendera terbanyak di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada Minggu (22/6).

"Saya melihat bendera PAN. Saya melihat bendera Demokrat paling besar. Saya melihat bendera PBB. Saya melihat bendera PKS, dan bendera PKS saya lihat paling banyak," kata Prabowo disambut dengan takbir oleh massa PKS yang memutihkan tribun-tribun Stadiun Utama GBK.

Presiden PKS Anis Matta yang turut hadir mendapat kesempatan berpidato sebelum Prabowo. Dalam orasi singkatnya, Anis menanyakan tentang keyakinan para pendukung yang hadir. "Siap rebut Jakarta?" tanya Anis yang disambut jawaban bersemangat dari massa “Siap!”

Dalam kesempatan ini PKS mengerahkan massanya dari seluruh Jakarta yang dikoordinasikan oleh Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta. Hasilnya, massa berpakaian putih terlihat banyak mengisi tribun-tribun di stadion yang kali ini dipadati sekitar 220 ribu orang tersebut.

Selain mengerahkan massanya untuk memutihkan GBK, DPW PKS Jakarta juga mengerahkan tenaga medis bagi massa pendukung dan tenaga pengasuh bagi anak-anak yang tidak dapat ditinggal di rumah oleh orangtua mereka.

"Kita ada dua posko dengan lima ambulans dan sepuluh dokter. Ini aturan standar kita ada tempat penitipan anak dan tim medis. Selain memang aturan kampanye dilarang membawa anak," ungkap Koordinator Tim Medis PKS Wahyu. Wahyu dan beberapa tenaga medis PKS menjaga posko yang diberi spanduk “Pusat Informasi Gawat Darurat, Ínfomasi Anak Hilang Tempat Menyusui dan Peniitipan Anak”. (pks.or.id)

Monday, 16 June 2014

Prabowo-Hatta Ungguli Jokowi-JK Usai Debat Capres


JAKARTA -- Lembaga pemantau jejaring sosial Katapedia Indonesia menyebutkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengungguli pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di dunia maya.

"Jumlah berita di portal berita yang membahas pasangan Prabowo-Hatta sebanyak 137, sementara Joko Widodo-Jusuf Kalla sebanyak 127," kata Direktur Katapedia Indonesia, Deddy Rahman, di Jakarta, Senin (16/6).

Media lebih menyukai membahas Prabowo-Hatta karena penampilan Prabowo pada debat yang digelar Ahad (15/6). Prabowo juga mengungguli pasangan lainnya di jejaring sosial Twitter, baik dari segi jumlah sentimen positif, sentimen negatif, dan total pembicaraan.

Sebanyak 1.718 pembicaraan positif membahas tentang pasangan Prabowo-Hatta, sedangkan Jokowi-JK hanya 1.531 pembicaraan positif. Begitu pula dengan sentimen negatif. Hanya 789 pembicaraan negatif tentang Prabowo-Hatta, lebih sedikit dibandingkan 966 pembicaraan negatif mengenai Jokowi.

"Secara total pembicaraan, pasangan Prabowo-Hatta dibicarakan 8.530 kali, lebih banyak dibandingkan 8.078 pembicaraan mengenai pasangan Jokowi-JK."

Isu-isu pembicaraan yang banyak dikaitkan dengan pasangan Prabowo-Hatta adalah unggul, debat, ekonomi, kebocoran, dan TPID. Isu itu muncul karena masyarakat menganggap Prabowo-Hatta mengungguli debat ekonom , dengan kata kunci menekan kebocoran anggaran yang memang diangkat.

"Masyarakat juga mengomentari ketidaktahuan Prabowo mengenai singkatan TPID yang ditanyakan oleh Jokowi", ucap Deddy. Sedangkan isu-isu pembicaraan yang banyak dikaitkan dengan pasangan Jokowi-JK adalah dukung,ide, salam, dan jari.

"Jelas sekali di Twitter, pasangan Prabowo-Hatta mengungguli Jokowi-JK. Bahkan Prabowo menjadi topik yang banyak dibahas pada pagi hari setelah debat capres," kata Deddy. (ROL)

Prabowo Salami dan Peluk Jokowi


Jakarta - Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto menghampiri, menyalami, dan memeluk capres nomor urut 2 Jokowi.

Prabowo setuju dengan pendapat Jokowi soal memajukan ekonomi kreatif di dalam negeri. "Saya sejalan dengan Joko Widodo," ujarnya dalam debat capres di Jakarta, Minggu (15/6/2014).

Kejadian Prabowo menyalami dan memeluk Jokowi mendapat tepuk tangan hadirin. Prabowo yang mengenakan kemeja putih mendatangi Jokowi di dekat podium.

Prabowo bercerita soal tim penasehat yang memberinya masukan. Ia mengaku tidak bisa mengikuti masukan timnya. "Tim penasehat saya bilang jangan setujui Jokowi, saya tidak mau dengar penasehat saya, saya sejalan dengan joko widodo," tegasnya.

Ia bercerita kembali soal anaknya, yang menjadi desainer di luar negeri. "Anak saya bergerak di ekonomi kreatif sebagai desainer, sudah muncul di mancanegara," imbuhnya bangga. [rok/inilah]

Sandiaga Uno: Program yang Dibawa Prabowo Usung Kemandirian


Jakarta - Beberapa pihak menilai debat capres terbuka tahap kedua soal pembangunan ekonomi dan kesejahteraan dimenangi Prabowo Subianto.

Penilaian ini disampaikan pengusaha nasional, Sandiaga Uno. Menurutnya, Prabowo Subianto lebih detil dan tegas dalam penyampaian visi-misinya.

Penjelasan detil Prabowo tersebut penting untuk memberikan gambaran bagaimana perekonomian Indonesia ke depan.

"Sangat tegas dan jelas dalam memberikan pandangan ke depan. Sangat detil, Pak Prabowo sebutkan berapa kilometer jalan yang akan dibangun. Bagaimana membangun infrastruktur seperti kereta api," kata dia, dalam rilisnya di Jakarta, Senin (16/6/2014).

Dalam keseluruhan debat semalam, lanjut dia, Prabowo bisa memberi gambaran pembangunan Indonesia secara keseluruhan.

Di sisi yang lain, Sandiaga menyebutkan bahwa ada sisi yang diperjuangkan Prabowo tentang kemandirian bangsa termasuk soal pangan.

"Kita punya SDM yang bagus, persoalaanya bagaimana keberpihakan terhadap masyarakat tersebut, dan itu terungkap jelas dalam visi yang disebutkan Pak Prabowo," katanya.

Hal senada disampaikan pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ziyad Falahi.
Menurutnya, penampilan berbeda ditampilkan Jokowi yang dianggap terlalu sibuk pada persoalan teknis permukaan seperti penataan pasar tradisional.

"Padahal yang lebih penting adalah bagaimana pemimpin bisa memberikan perlindungan bagi para pedagang tradisonal dari persaingan bisnis melawan ritel besar," kata Ziyad.

Apalagi 2015 Indonesia menghadapi pasar bebas Asean. "Bukan hanya ritel besar, tapi para pedagang luar juga akan langsung head to head dengan pedagang tradisional kita, ini yang seharusnya dipikirkan," kata Ziyad.[yeh/inilah]

Kubu Prabowo-Hatta Dukung Dolly Ditutup


JAKARTA -- Ketua Tim Pemenangan capres-cawapres, Prabowo-Hatta, Mahfud MD mengatakan setuju dengan keputusan Wali kKota Surabaya, Tri Rismaharini yang ingin menutup lokalisasi Dolly dan minuman keras. Apapun alasannya, lokalisasi itu tidak bagus.

"Itu kehinaan. Negara terhina membiarkan hal-hal seperti itu," ujar Mahfud MD kepada wartawan di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Sabtu (14/6).

Mantan ketua MK itu menuturkan, lokalisasi yang dibiarkan di masyarakat itu sangat murahan. "Kan malu kita. Rumah seperti itu diisi anak-anak SMP-SMA. Bukan kelas mencari kehidupan ekonomi," katanya.

Karena itu, ia mendukung penuh agar Dolly dibubarkan dan dicari alternatif lain oleh negara terkait dampak sosial akibat penutupan itu. "Hal-hal yang sudah jelas kayak gitu kok malah dilokalisasi," katanya.

*http://www.republika.co.id/berita/pemilu/berita-pemilu/14/06/14/n75yjw-kubu-prabowohatta-dukung-dolly-ditutup

Survei Puskaptis: Elektabilitas Prabowo-Hatta Sudah Diatas Jokowi-JK


Jakarta - Hasil survei dari Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menjelang Pilpres 9 Juli menunjukkan, elektabilitas pasangan Prabowo Subianto- Hatta Rajasa mencapai 44,64 persen, sedangkan duet Joko Widodo-Jusuf Kalla 42,79 persen.

"Prabowo-Hatta unggul sekitar 1,67 persen. Data ini menunjukkan duet Prabowo-Hatta memasuki fase tren positif (naik) sekitar 5,36 persen. Sedangkan Jokowi-JK mulai stagnan dan cenderung masuk fase tren negatif (turun) sekitar 1,75 persen," kata Direktur Puskaptis, Husin Yazid di Jakarta, Minggu.

Husin menyebutkan, dari hari ke hari, tingkat elektabilitas Prabowo-Hatta terus meningkat, sementara pasangan Jokowi-JK cenderung menurun.

Menurut hasil survei yang diadakan sejak 6-12 Juni, Prabowo unggul di Jawa, Sumatera, Bali dan NTT. Sedangkan Jokowi-JK unggul di Sulawesi, Kalimantan dan Papua-Maluku.

Survei juga memperlihatkan Prabowo unggul di tiga daerah yakni Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan Jokowi unggul di Jakarta, Jawa Barat dan Yogyakarta

"Kita mengerti, pemilih terbanyak itu di Jawa di mana elektabilitas Prabowo-Hatta terus mengalami kenaikkan alias tren positif yakni 5,65 persen. Sebaliknya, elektabilitas Jokowo-JK di Jawa menurun alias tren negatif sebesar 2,75 persen. Tim Prabowo mesti mewaspadai pemilih di Jawa Barat yang terbanyak," tambah Husin.

Soal alasan warga memilih Prabowo, menurut survei, publik menilai sosok Prabowo adalah figur pemimpin berkarakter tegas, berwibawa, berani, pekerja keras, berpengalaman, dan figur militer masih menjadi harapan ke depan untuk membawa Indonesia maju.

Sementara warga yang menyatakan mendukung Jokowi dengan alasan kepribadian Jokowi-JK yang merakyat, bijaksana, sederhana, rendah hati, punya prestasi, didukung visi-misi yang dianggap jelas.

"Tidak bisa dibantah, sentuhan pribadi capres/cawapres ikut memengaruhi warga memilih," kata Husni.

Survei Puskaptis bersumber dari pendapat masyarakat. Populasi survei yakni WNI di 33 Provinsi, 115 kabupaten-kota yang punya hak pilih pada 9 Juli 2014, yang diambil secara proporsional pada tingkat provinsi.

Penentuan responden dilakukan secara random sistematis dengan sampel 2.400 responden. Sampling error  kurang lebih 1,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Penarikan sampel dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling. Responden yang terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Setiap pewawancara bertugas untuk satu kelurahan yang hanya terdiri dari 10 responden. Kendali kualitas terhadap hasil survei dilakukan secara acak sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor. (ANTARA News)

90 Ribu Kader PKS Jateng Turun Gunung Menangkan Prabowo-Hatta


Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah memastikan seluruh elemen partai bergerak massif untuk memenangkan pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta di Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang. Selain mengoptimalkan relawan digital dan saksi militan, PKS Jateng juga menyiapkan para kader senior untuk menggembleng para kader dilapangan untuk optimal memenangkan pasangan yang diusung PKS, Gerindra, PPP, PAN, Golkar dan PBB itu.

Ketua Bidang Kaderisasi Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jateng, Jasiman mengungkapkan bahwa semua kader senior PKS di Jateng dikerahkan sebagai bentuk keseriusan PKS memenangkan Prabowo-Hatta.

“Kita memiliki 352 kader senior PKS yang tersebar di 35 Kabupaten/kota se-Jateng, mereka membawahi  90 ribu kader PKS se-Jateng, mereka akan kita libatkan penuh dalam pemenangan Prabowo-Hatta,” jelas Jasiman, Ahad (15/6/2014) di sela – sela agenda pembekalan 350 kader pembina PKS Jateng, di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jateng.

Dikatakan Jasiman, para pembina utama tersebut digembleng selama dua hari untuk dibekali tools pemenangan Prabowo-Hatta yang akan segera dieksekusi usai agenda tersebut. “Sejak sabtu, kami bidang kaderisasi melakukan konsolidasi, dan tentunya adalah mengharapkan pasangan Prabowo-Hatta menjadi presiden yang anti korupsi,” ungkap pria yang terpilih menjadi anggota legislatif Provinsi dari daerah pemilihan (dapil) 8 Jateng ini.

Dalam konsolidasi para pembina tersebut, imbuh Jasiman, 350 kader pembina utama tersebut akan turun gunung untuk mendorong 90 ribu kader PKS Jateng menjadi penggerak dalam pemenangan Prabowo-Hatta. “Intinya para pembina tersebut siap lahir batin memenangkan capres nomor satu,” pungkasnya.

Debat Capres Head to Head Prabowo Unggul

Debat Capres Prabowo vs Jokowi (Minggu, 15/6/2014)
Beberapa pendapat dari facebooker terkait Debat Capres:

Mohammad Nasih

Malam ini, Prabowo lebih unggul. Kita tunggu debat berikutnya. Apakah Jokowi akan mampu memberikan keyakinan yang lebih mantap? Kita tunggu saja. Saya pun belum menentukan akan pilih siapa. Kalkulasi masih harus dilakukan.

Prabowo lebih nampak memiliki pemikiran yang berdasarkan konstitusi negara. Datanya juga makin nampak. Dan paradigma ttg bahwa negara tidak bisa hanya jadi wasit, merupakan ungkapan yang berani. Ini adalah ungkapan perlawanan terhadap paradigma Barat yang liberal. Jokowi bercerita ttg pengalaman mengelola Kota Solo dan Prov. DKI. Memperlihatkan kartu sehat dan kartu pintar. Paradigma ttg relasi dg Barat blm nampak.

***

Yuliantara Rahmat

Pak Prabowo 'bikin geregetan' alih-alih berupaya memenangkan debat, malahan bergaya dosen pembimbing yang mengarahkan mahasiswanya agar menjawab dengan benar. Jadi selalu memberi clue2, sehingga JKW bisa menjawab dg baik; Namun closing statement menunjukkan siapa emas siapa loyang... Prabowo mampu menunjukkan kenegarawanan nya dengan menerima masukan dari siapa saja, merangkum diskusi untuk kemajuan bangsa.

***

Agus Hermawan

Jokowi nanya "pak prabowo...bagaimana menurut bapak meningkatkan kinerja TPID?"

Prabowo "TPID, opo kui jok....?"

Jokowi "team pengendali inflasi daerah pak."

Prabowo: "ohh...lha kui tergantung perform dan managemen kepala daerah dung. namanya juga team pengendali inflasi daerah!"

Komentar: kena pak jokowi. saya cuman bingung ini debar capres apa debat calon gubernur jakarta....pake TPID masuk list yg ditanyakan...

***

Kiagus Ismail Hamzah

Sangat disayangkan jokowi maju ke debat capres tanpa data dan kalau pun ada data, data nya sangat lemah.... Sehingga kebanyakan jawaban pertanyaan dari moderator dan dari prabowo gak nyambung. ... kasihan jokowi dipaksa menjadi capres walaupun belum cukup kompetensinya. ...

***

Andy Rhapsody

Didebat capres ketauan banget kalau jokowi ga punya konsep.
Mencanangkan Kartu Indonesia Sehat padahal udah ada BPJS yg sudah berjalan
Mencanangkan Kartu Indonesia Pintar padahal Sekolah gratis sedang diproses oleh pemerintah pusat.
Dan Lain-Lain... Dia hanya bisa meniru apa yg sudah berjalan atau ingin berjalan... Manusia Copy Paste.
Orang yg tdk punya konsep jika ditanya pasti jawabnya plitat-plitut karna berfikir apa yg harus dikatakan sebagai alasan...
Beginikah sosok presiden Indonesia selanjutnya??
Negara yg kaya akan hasil tambang
Negara yg pernah berjaya dibidang pertanian...
Semoga saja tidak!!
bukan dia yg jadi presiden Indonesia selanjutnya

***

Indra Js

Sesi 2, head to head Prabowo Vs Jokowi : (Maaf sesi 2 Prabowo yang menang sepertinya)

Prabowo bicara konsep besar pembangunan ekonomi bahwa dasar ekonomi kerakyatan adalah ekonomi untuk rakyat dan melindungi rakyat. Untuk itu kedaulatan ekonomi rakyat harus di tegakkan, Prabowo tidak alergi dengan investasi asing tapi tidak boleh asing berinvestasi kalau hanya untuk memberikan kekayaan pada diri mereka sendiri. Kedua, alokasi anggaran untuk program program kerakyatan harus diperbesar contoh program pemberdayaan ekonomi yang dimasa SBY hanya 5 T, dan bisa menghidupi sekian juta orang. Bayangkan jika dinaikkan 4 kali lipatnya. Anggaran desa 1 M pertahun, dan uang kita cukup. Dan konsep besar lainnya.

Jokowi bicara tentang bagaimana ngurus PKL, Membuat pasar tradisional...wis pokoknya teknis sekali. Yang lain hampir sama dengan sebelumnya.

Monggo pilih presiden seperti apa.... Btw ini ukuran nasional loh, dan nanti akan berinteraksi dengan dunia internasional loh. Ayolah yang logis...

***

Marwan Greenpress

Jokowi terlihat ragu ketika menjawab pertanyaan Prabowo soal renegosiasi kontrak karya asing yg merugikan kepentingan nasional kita, Jokowi malah ngeles, belum baca kontrak karya perusahaan asing, padahal sudah ramai diberitakan media dlm sebulan terakhir ini, terkait kontrak karya PT Freeport telah diperpanjang lagi, dari seharusnya berakhir pada 2021, menjadi lebih panjang lagi, yakni tahun 2041. Sepertinya Jokowi takut bakal nggak dpt restu dari Paman Sam kalau mempersoalkan isu aktual seperti kontrak karya Freeport. Keraguan Jokowi soal renegosiasi kontrak karya perusaahan asing seakan menegaskan kalau kebijakan Jokowi tdk akan berbeda jauh ibu Megawati, termasuk SBY dlm soal investasi asing di Indonesia

***

Abdul Wahid

Dua hal yg tdk konsisten pd jkw: "menghormati kontrak" tp nyatanya menyalahi kontrak 5 tahun memimpin jakarta; "anggaran ada... anggaran ada..." tp nanya ke Prabowo ttg defisit anggaran...

***

Heri Purnomo

Kalau kita mencermati debat calon presiden tadi, jelas terlihat bahwa jokowi mengajak masyarakat untuk memilih TIM yang dibelakang jokowi, bukan memilih jokowi... karena semua ide, visi dan misi yang disampaikan jokowi adalah ide, visi dan misi mereka... bila jokowi yang terpilih sebagai presiden, sesungguhnya mereka lah the real president.. mereka presiden sebenarnya... masyarakat Indonesia harus tahu siapa TIM yang berada dibelakang jokowi...

wajar bila ada yang mengatakan jokowi itu capres boneka, karena jangankan ide, visi dan misi, bahkan gestur dan cara berbicara jokowi pun mereka yg atur...

mau dibawa kemana negeri bila presidennya nanti keputusan dan kebijakannya adalah keputusan dan kebijakan orang lain????

***

Ridho Hamka

Pingin update status tentang debat tadi.....

Ibarat pertandingan Belanda Vs Spanyol kemarin yg berakhir 5:1

Dimana Prabowo ibarat tim Belanda yg menguasai jalannya pertandingan.

Bahkan ketika Prabowo terdesak skalipun, dia bisa menciptakan situasi yg menguntungkan dirinya. Yg membuat masyarakat menilai dirinya sebagai seorang yg berjiwa besar dan menghargai lawannya.
 
*pkspiyungan

Debat Capres Prabowo-Jokowi Seperti Belanda vs Spanyol


Ketua Tim Pemenangan kampanye pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud MD mengatakan bahwa pada debat kedua kali ini mutlak dimenangkan oleh Prabowo Subianto.

Bahkan, kata Mahfud, kemenangan Prabowo seperti kemenangan Belanda vs Spanyol pada pertandingan Piala Dunia 2014 kemarin.

"Saya lihat keseluruhan mutlak skornya 5-1 untuk Prabowo. Soalnya, visi dan programnya Prabowo itu satu, visinya dijelaskan dengan konsep, dan programnya yang pasti akan dilakukan," kata Mahfud di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan, Minggu malam, 15 Juni 2014

Mahfud mengatakan, terlihat dari sesi pertama, kedua, dan ketiga, jawaban dari Prabowo lebih terkonsep, "Jadi, kalau lihat pada debat kali ini, jawaban Prabowo dapat terlayani dengan apa yang diingini oleh rakyat," ujarnya.

Menurut mantan ketua MK itu, untuk sesi keempat, diakuinya dimenangkan oleh Joko Widodo, karena Prabwo menjawabnya terlalu pendek.

"Waktu sesi ke empat, jawaban dari Prabowo terlalu sedikit, belum bisa memberikan solusi. Tapi untuk keseluruhan sudah bagus, dan saya berharap ini bisa juga diharapkan oleh rakyat," ujarnya. (asp/vivanews)

Elektabilitas Prabowo Melompat, Jokowi Melorot

Jokowi vs Prabowo
JAKARTA -- Hasil riset terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan kurang dari sebulan pelaksanaan Pilpres pada 9 Juli 2014, selisih keunggulan elektabilitas (dukungan publik) Capres Joko Widodo (Jokowi) terhadap Capres Prabowo Subianto sekitar 6 persen. Hasil survei ini menunjukkan terjadinya lompatan elektablitas kepada Prabowo. Sebaliknya dukungan kepada Jokowi terus melorot.

"Sehingga pertarungan kedua capres makin ketat. Kedua capres masih punya peluang yang sama untuk menang dan saling mengalahkan," kata peneliti senior LSI Adjie Alfaraby kepada pers di Jakarta, Ahad (15/6).

Adjie mengatakan, jika Pilpres dilaksanakan pada waktu survei dilakukan (awal Juni 2014) maka dukungan terhadap Jokowi mencapai 45,0 persen publik (responden),  sementara dukungan terhadap Prabowo sebesar 38,7 persen, sedangkan yang belum memutuskan (undecided voters) sebesar 16,3 persen.

Survei yang dibiayai LSI sendiri dilakukan pada 1-9 Juni 2014 dengan menggunakan 2.400 responden di seluruh propinsi di Indonesia. Metode penarikan sampel adalah multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2 persen. Survei dilengkapi dengan data-data kualitatif yang didapatkan melalui metode in depth interview, FGD, dan analisis media.

LSI merekam dinamika elektabilitas kedua capres melalui "tracking survey" yang digelar sejak 2013. Data yang tersedia menunjukan bahwa makin mendekati pilpres, selisih elektabilitas kedua capres makin mengecil.

Dari selisih selalu di atas 2 digit di tahun 2013 sampai sebelum deklarasi pasangan capres Mei 2014, kini hanya berselisih 1 digit ketika dimulai masa kampanye pada Juni 2014.

Survei LSI September  2013 selisih kedua capres mencapai 38 persen. Saat itu elektabilitas Jokowi (50,30 persen), sedang elektabilitas Prabowo (11,10 perse). Pada Maret 2014, elektabilitas Jokowi (46,30 persen), sedang elektabilitas Prabowo sebesar (22,10 persen). "Artinya selisih kedua capres turun menjadi 24 persen," kata Adjie.

Pada Mei 2014, elektabilitas Jokowi (35,42 persen), sedang elektabilitas Prabowo (22,75 persen), sehingga selisih kedua capres makin mengecil yaitu 13 persen. Kini survei terbaru LSI, Juni 2014, setelah penetapan kedua capres dan dimulainya masa kampanye Pilpres, selisih kedua capres hanya 6  persen ( Jokowi 45,0 persen vs Prabowo 38,7 persen).

Adjie menjelaskan, mengecilnya selisih kedua capres di satu sisi disebabkan oleh menurunnya dukungan pada Jokowi. Di sisi lain, tingginya lompatan elektabilitas Prabowo. Meski kedua capres mengalami kenaikan elektabilitas jika dibandingkan dengan survei LSI Mei 2014. Namun lompatan elektabilitas Prabowo lebih tinggi dibanding naiknya suara Jokowi.

"Jokowi mengalami kenaikan elektabilitas kurang lebih 9 persen, sementara Prabowo mengalami kenaikan elektabilitas kurang lebih 15 persen," katanya.

Adjie menambahkan, data LSI pada Juni 2014 menunjukkan bahwa pemilih yang pernah mendengar isu kasus penculikan HAM yang diduga melibatkan Prabowo (aktivis gate) hanya 32,8 persen responden.

"Dengan sisa waktu pilpres yang hanya tinggal 24 hari, kubu Prabowo harus mencari cara elegan untuk menghentikan dan merespon isu aktivis gate tersebut. Respon yang salah, emosional dan menutupi justru bisa menjadi 'blunder' yang bisa mengurangi elektabilitas Prabowo," demikian Adjie Alfaraby.

Pemilu Presiden, 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yaitu Prabowo Subianto- Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

*http://www.republika.co.id/berita/pemilu/menuju-ri-1/14/06/15/n77fz4-elektabilitas-prabowo-melompat-jokowi-melorot

Letjen (Purn) Suryo P : Agum Gumelar Selalu Kalah Saing Segala Hal Dengan Prabowo


SPEKTANEWS (Jakarta) Pernyataan mengejutkan terlontar dari Letjen TNI (Purn) Johanes Suryo Prabowo saat diwawancarai sebuah stasiun televisi swasta, Rabu malam (11/6). Menurut mantan Kasum ABRI itu tidak ada satupun PATI (Perwira Tinggi) ABRI (sekarang TNI) yang dapat menandingi Prabowo Subianto dalam segala hal.

Pernyataan ini diutarakan Suryo saat menjawab pertanyaan presenter terkait motif beredarnya surat DKP Letjen (Purn) Prabowo Subianto ke publik yang diyakini berlatar belakang dendam sejumlah Pati ABRI (TNI)

“Saya rasa karena iri akibat tidak dapat menandingi Prabowo dalam segala hal,” ujar Suryo.

Mantan Wakil Gubernur Timor Timur (sekarang negara Timor Leste) ini juga menyebut salah satu Jenderal pesaing Prabowo yang selalu gagal menyaingi Prabowo adalah Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar. Menurut Suryo, Agum selalu kalah oleh Prabowo dalam segala bidang.

“Di militer Agum kalah karir, jadi Pengusaha kalah kaya, jadi Politikus kalah saing, perolehan suara Agum sewaktu jadi Capres hanya 3%,” kata Suryo enteng.

Suryo merupakan salah satu mantan Perwira Tinggi TNI yang memiliki hubungan cukup dekat dengan Prabowo sejak lama. Saat ini ia menjadi timses Prabowo untuk wilayah Jawa Tengah.

*http://www.spektanews.com/2014/06/letjen-purn-suryo-p-agum-gumelar-selalu.html#.U5mb-OvBAkU.facebook
SPEKTANEWS (Jakarta) Pernyataan mengejutkan terlontar dari Letjen TNI (Purn) Johanes Suryo Prabowo saat diwawancarai sebuah stasiun televisi swasta, Rabu malam (11/6). Menurut mantan Kasum ABRI itu tidak ada satupun PATI (Perwira Tinggi) ABRI (sekarang TNI) yang dapat menandingi Prabowo Subianto dalam segala hal.
Pernyataan ini diutarakan Suryo saat menjawab pertanyaan presenter terkait motif beredarnya surat DKP Letjen (Purn) Prabowo Subianto ke publik yang diyakini berlatar belakang dendam sejumlah Pati ABRI (TNI)
“Saya rasa karena iri akibat tidak dapat menandingi Prabowo dalam segala hal,” ujar Suryo.
Mantan Wakil Gubernur Timor Timur (sekarang negara Timor Leste) ini juga menyebut salah satu Jenderal pesaing Prabowo yang selalu gagal menyaingi Prabowo adalah Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar. Menurut Suryo, Agum selalu kalah oleh Prabowo dalam segala bidang.
“Di militer Agum kalah karir, jadi Pengusaha kalah kaya, jadi Politikus kalah saing, perolehan suara Agum sewaktu jadi Capres hanya 3%,” kata Suryo enteng.
Suryo merupakan salah satu mantan Perwira Tinggi TNI yang memiliki hubungan cukup dekat dengan Prabowo sejak lama. Saat ini ia menjadi timses Prabowo untuk wilayah Jawa Tengah.
- See more at: http://www.spektanews.com/2014/06/letjen-purn-suryo-p-agum-gumelar-selalu.html#.U5mb-OvBAkU.facebook