SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Sunday 4 May 2014

"Kader Penjaga Eksistensi Dakwah" by @dedhi_suharto


Twit by @dedhi_suharto
(Penulis buku Keluarga Qur'ani)


Subuh pagi ini (Ahad, 4/5) masjid di tempatku dipenuhi anak-anak kecil. Usia 6-8 tahunan. Ada sekitar 8 orang mereka.

Dan bersama mereka seorang keturunan Arab yang lebih muda dariku. "Anak2 itu mabit semalam," katanya tersenyum.

Ia ikhwah yang bekerja dalam senyap. Tidak berkoar-koar atau sibuk menangkis serangan lawan. Ia bekerja dan bekerja.

Belum lama ia juga yang memanggul berkarung2 beras untuk acara sembako murah. Badannya yang gempal benar-benar berguna mengangkat beban.

Bila ada kematian atau orang kesusahan, ia yang pertama perhatian. Kadang ia mengajakku setengah memaksa. Begitulah hidupnya penuh amal.

Kadang kalau sedang berdua denganku ia bilang, "Mas, aku mau muroja'ah. Tolong disimak." Begitulah ikhwah ini penuh ruhiyyah dan semangat.

Interaksinya dengan Al Qur'an luar biasa. Bacaannya yang syahdu membuatku rindu untuk jadi makmumnya.

"Mas saja yang jadi imam," begitulah ia selalu berusaha menghormatiku. Jawabku, "Gak. Aku ingin mendengar bacaanmu. Kamu imamnya."

Saat aku makmum kepadanya, beberapa kali aku tak kuasa menahan tangis. Aku yang dulu mengajaknya tergabung dalam tarbiyyah ini.

Dan kini aku melihatnya tumbuh sebagai pribadi yang menarik. Bahkan dalam beberapa hal, aku kalah amal darinya.

Saat-saat serangan lawan mendera seperti saat ini, aku terbayang dengan kader-kader yang bekerja senyap sepertinya.

Tanpa kerja tetap, mereka tetap bekerja. Tetapi jiwa memberi mereka tak terkalahkan.

Kadang kalau saya sewa tenaganya untuk mengerjakan sesuatu dan kuupah, dikembalikannya sebagian upah. "Cukup segini saja, Mas," katanya.

Begitulah saya berharap banyak ikhwah yang bekerja senyap. Bekerja bukan karena "wani piro", tetapi "piro-piro wani." Berapa saja ok.

Bila ikhwah spt ini diteladani, saya yakin serangan kepada jamaah dan para qiyadah tidak berarti apa-apa. Dan jama'ah dakwah ini bertumbuh.

Tapi bila banyak ikhwah yang lebay, suka galau, maka tak perlu diserang pun, eksistensi jama'ah dakwah ini bisa terancam.

*pkspiyungan

0 comments:

Post a Comment