SELAMAT HARI PAHLAWAN, #SEMOGA TERCATAT SEBAGAI SYUHADA'

Monday 31 March 2014

"Titip Salam dari Bapak untuk Ustad @anismatta" | by @YonliZhana

by @YonliZhana

(Aku bukan anak Kader. Tapi Alhamdulillah dengan proses yang tidak singkat ortu yang awalnya takut aku ikut ngaji, sekarang ikhlas lillahi ta'ala anaknya jadi bagian dari PKS)

***

Ahad, 30 Maret 2014. Setelah segala persiapan di pagi buta, alhamdulillah akhirnya bisa duduk nyaman di Bus 24 rombongan peserta kampanye Nasional PKS di Sidoarjo, Jawa Timur.

Sekitar pukul 07.30 kami berangkat dari kota Malang. Aku seperti bisa merasakan hawa-hawa kampanye GBK yang sebentar lagi pindah ke GOR Delta Sidoarjo.

Ku keluarkan ponselku untuk mengirim pesan singkat kepada orangtua di rumah. Jauh-jauh hari memang sudah kukabarkan pada orang tuaku di rumah kalau hari ini aku akan ikut kampanye PKS. Tapi tidak ada salahnya juga sekali lagi minta restu mereka untuk berangkat ke Sidoarjo. Beginilah kurang lebih pesan singkatnya :

Aku : “Pak, aku jadi berangkat ke Sidoarjo. Mau ikut kampanye.”

Bapak : “Ya hati2, ke Sidoarjo bawa apa? Motoran apa naik bis?”

Aku : (terlalu menikmati perjalanan, baru buka ponsel lagi saat hampir sampai Sidoarjo) “Rombongan naik bis Pak. Nitip salam buat Pak Anis Matta nggak? Hehe. Ini sudah hampir sampai.”

Bapak : “ Ya, salam sejahtera. Kami Ikhlas mendukung.”

Allahu Akbar, rasanya hampir pecah tangis ini membaca pesan balasan dari Bapak. Sekilas tidak ada yang istimewa memang. Akan terkesan biasa saja bagi yang kedua orang tuanya adalah kader PKS. Bagiku, ini istimewa luar biasa. Semakin menggelora rasanya untuk melangkahkan kaki memasuki gelora Delta Sidoarjo.
    
Bapak Ibuku bukanlah orang-orang yang menyandang status sebagai seorang Aktivis Dakwah. Sudah pasti aku bukanlah anak yang dibesarkan dalam semangat dakwah yang sudah dikobarkan sejak dini. Hingga pada suatu masa tarbiyah mulai menyentuh hati ini, dan mulai diri ini untuk terjun dalam dunia yang disebut-sebut dunia dakwah ini.
    
Awalnya diwanti-wanti oleh orang tua yang memang masih sangat awam dengan dunia dakwah. Khawatir sekali anaknya ini akan menjadi teroris karena bergabung dalam kegiatan Kerohanian Islam (Rohis) di sekolah. Dengan ijin Allah, orang tuaku perlahan mulai terbuka hatinya untuk menerima apa yang aku lakukan dan adanya perubahan pada anak mereka ini. Sungguh mereka tidak menemukan tanda-tanda anaknya ini memiliki bakat menjadi seorang teroris.
    
Hingga tiba pada saat ini mereka bisa mempercayaiku dengan sepenuh hati. Percaya bahwa hal-hal yang aku lakukan dalam dunia dakwah ini adalah hal yang baik dan bermanfaat. 
    
Ya Robb, mereka mungkin bukan seorang Aktivis Dakwah. Mereka mungkin tidak secara langsung terjun dalam medan juang ini. Aku hanya yakin bahwa Engkau Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. Bahwa jika mungkin yang bisa berikan hanyalah dukungan dan kepercayaan kepadaku untuk terus berada di jalan ini adalah sebuah nilai pahala tersendiri bagi mereka.

Aku yakin sekali dengan mereka meridhoi anaknya ini dan tidak menghalang-halangi apa yang kukerjakan di jalan ini, Engkau akan memberikan balasan yang baik juga untuk mereka.

Ya Robb, lindungilah kedua orang tuaku, dan senatiasa sinarilah hait-hati kami dengan hidayah-Mu agar semakin dekat diri ini pada Engkau.

***


"Maaf Pak, tadi ustad Anis Matta dikelilingi orang banyak. Jadi salam bapak belum kusampaikan. Kutulis saja salam lewat tulisan ini, semoga beliau berkesempatan dan berkenan membacanya."

Sungguh bukanlah uang yang membuat mereka mendukung PKS. Dengan ikhlas, dan sebuah keyakinan akan kesejahteraan negeri ini akan segera terwujud dengan kemenangan PKS yang kader-kadernya amanah.

Allahu Akbar wa lillahilhamd...


@YonliZhana on twitter

0 comments:

Post a Comment