
Dan penjual dawet itupun memikul dagangannya dengan bahu kanan. Dia
berjalan perlahan melewati pinggiran jalan raya yang penuh dengan truk
dan mobil berkecepatan tinggi. Dia tergesa-gesa mengejar adzan jum’at
berkumandang. Tinggal seratus meter lagi menuju masjid. Lelaki tua itu,
lelaki tak kenal lelah. Memasuki pelataran masjid. Membasuh tubuhnya
dengan air wudhu dan sesekali meminum air itu. “daripada minum dawet,
lebih baik aku minum...